Bagaimana cara saya menjalani hidup sebagai anak kos ?
Namanya juga kehidupan ngak akan ada habisnya selalu saja ada kejutan-kejutan. Ini kisah ketiga yang akan ku bagikan kepadamu. Menjalani kehidupan perantauan sudah ku bagikan di bagian dari kisah sebelumnya sekarang mari kita cerita tentang menjadi seorang anak kos.
Memilih melanjutkan kuliah diluar kota, jauh dari keluarga terutama orang tua. Awalnya terasa berat semacam ada sedih-sedihnya gitu tapi, apa mau dikata yaa terpaksa kudu ikhlas harus dijalani.
Siapa sangka kehidupan anak kos sangat berbeda jauh ketika tinggal bersama orang tua atau keluarga.
Ada beberapa dampak positif yang akan kalian dapatkan seperti :
• Mandiri dalam mengatur keuangan.
Kehidupan anak kos tak jauh-jauh dengan uang. Isi dompet makmur tanggal muda sekarat tanggal tua. Namun, anak kos memiliki insting kuat untuk mengatur keuangan mereka.
aku pribadi memiliki buku catatan pengeluaran sehari-hari dan juga buka pemasukan seperti jualan pulsa, dan buat kerajinan tangan untuk dijual. Ini sangat membantu untuk mengira-ngira uang cukup sampai tanggal muda lagi ehehehehe...
• Mandiri dalam mengurus keperluan sehari-hari.
Mulai dari bangun pagi urus ini itu, pergi kampus, pulang kampus. Anak kos bisa mengatur keperluan setiap hari-hari, karena tak ada lagi tempat untuk berharap selain diri sendiri.
aku pribadi biasanya mempersiapkan sejak malam keperluan untuk pagi. Ini akan memudahkan jika tidak menunda-nunda apa yang harus dilakukan hari itu.
• Mampu berhemat di saat pengeluaran sangat banyak.
Untuk topik yang satu ini agak sensitif sih, soalnya ngak semua anak kos bisa melakukannya. Sesuai pengamatan saya sewaktu kuliah, jika tak cukup uang bulanan mereka maka, mereka akan memilih mengutang ke teman dekat.
aku pribadi menghindari sebisa mungkin untuk berhutang. Itulah mengapa anak kos harus mampu dan pandai dalam menghemat pengeluarannya sendiri. SO, cerdas-cerdas yah...
• Bisa menjaga diri meskipun jauh dari keluarga.
Kehidupan anak kos yang serba kesana kemari bebas aja, ngak ada yang larang-larang meski ya orang tua selalu mengingatkan untuk itu.
Saya pribadi memiliki prinsip soal penjagaan diri seperti ini “seorang wanita diibaratkan sebuah telur, jika ia jatuh dan pecah maka itu tak akan bisa kembali utuh. Semalu-malunya diri maka, akan jauh lebih malu kedua orang tua dan keluargaku”.
Jadi, buat kalian wajib jaga diri terutama kehormatan diri.
• Bisa menjaga kepercayaan yang telah diberikan orang tua.
Sejak memilih hidup jauh dari orang tua sebenarnya kamu sudah diberi kepercayaan dari keluarga, terutama kedua orang tuamu.
Jadi, jagalah itu. Jangan buat mereka malu karena perbuatanmu sendiri. Ingatlah semalu-malunya dirimu lebih malu kedua orang tuamu. Meski bebas menjalani hidup karena tak dilihat langsung orang tua, jangan sampai membuatmu berbohong yah.
Aku pribadi diberi nasehat seperti ini “ kebohongan yang kamu katakan kepada kedua orang tuamu, maka itu akan menjadi penghambat, penghalang jalan kehidupanmu”.
Baca Juga : Kisah pribadi tentang dunia perkuliahan
Ada lagi nih, apa saja suka duka jadi anak kos ?
• Mi Instan Jadi Andalan di Tanggal Tua
Berhubung kesejahteraan isi dompet menipis, tak ada dan tak lain anak kos mesti gini. Biasanya nih aku pribadi makan mie tapi ngak amat-amat keseringan. Hanya saja memang harus ada stok mie instan di setiap tanggal tua.
• Rebutan Kamar Mandi
Ini hanya berlaku bagi yang kosannya bareng temen, atau hanya menyediakan kamar tanpa wc pribadi alias hanya ada wc umum.
Aku pribadi sukanya cari kos yang punya wc dalam, berhubung kalau wanita itu ribet banget kalau soal wc-wc’an.
• Kondangan dan Pulang Kampung Jadi Sarana Perbaikan Gizi
Sejahterah dah kalau ada acara temen trus kita diundang, ududuudu makanan sehat lima sempurna. Sama kalau da pulang kampung, masakan rumah memang selalu lebih sedap dari pada makanan retoran sekalipun.
• Bebas Pulang dan Pergi Sesuka Hati
Waktu bebas untuk diatur sendiri. Namanya juga anak kos, suka-suka. Tapi, waktu itu tempat kos ku memiliki aturan tentang waktu, ngak boleh pulang tengah malam paling lama jam sepuluan. Jika telah maka, harus minta ijin dulu.
• Belajar Toleransi
Nah, disini pembahasan yang seru. Anak kos akan bisa belajar toleransi secara langsung, mengapa ? karena mereka akan menemui teman-teman yang berbeda asal daerahnya.
Aku pribadi memiliki teman dekat ada yang berasal dari beberapa daerah seperti pinrang, maros, pare-pare, jawa, soppeng.
• Banyak Teman
Anak kos akan memiliki banyak teman berhubung memang rutinitasnya dunia perkuliahan akan seperti itu. Banyak teman namun, bukan banyak sahabat loh yah. Banyak teman seperti, teman kos, teman kelas, teman sefakultas, teman sekampus.
• Kangen Rumah
Ngak ada yang ngak kangen sama rumah, semua orang yang merantau pasti akan kembali pulang. Sebab darisanalah mereka berasal. Bukan rumahnya yang dikangenin tapi suasana rumahnya, orang-orang dirumah.
• Teman Kos Berisik dan Jorok
Namanya juga kos-kosan mesti ada tetangga kos, kadang ini yang buat betah dan tidak betahnya seseorang ketika tinggal dikosan. Teman berisik bukan hal yang mustahil ngak ada, jorok juga pasti ada misalnya nyapu kamar dihamburin gitu aja depan pintu teras. Ehehhehe bukan aku loh yah.
• Sakit Sendirian
Situasi yang harus dihindari sebisa mungkin jangan sampe sakit. Kalau anak kos sakit entah harus segera sembuh, jika ngak sanggup beranjak kamar kos biasa memilih untuk menghubungi teman agar dibelikan obat dan makanan.
Sekian dari kisah ku, untuk kalian yang sedang, akan, menjalani kehidupan sebagai anak kos. Semangat yah.. semoga sukses pokoknya...
Wallahu a’lam..
5 DAMPAK POSITIF YANG DIDAPATKAN KETIKA PERGI MERANTAU
Reviewed by Annisa Wally
on
01:02
Rating:
No comments: