MARI KITA CERITA SEKILAS TENTANG DUNIA PERKULIAHAN
Ini kisahku tentang dunia perkuliahaan. Aku ingin bercerita kepadamu apa yang sudah kulalui beberapa tahun yang lalu. Yah, akan berbeda cara orang menjalani dunia ini. Namun,untukmu yang akan, sedang berjuang dari satu sisi kehidupan dalam dunia pendidikan. Bersyukurlah.
Dunia pendidikan bagi setiap orang mungkin sama, namun ada sedikit yang berbeda. Apa yang kamu jalani itulah yang harus kamu lalui. Pertama kali setelah lulus SMA, mendaftar kuliah di dalam kota, lulus dalam jurusan yang aku inginkan. Namun, sayangnya tidak di ijinkan orang tua. Mengapa ?
Mereka menyarankan untuk melanjutkan kuliahku diluar kota, ini adalah puncak dan awal dari kehidupan perkuliahanku dimulai dan dilema pun melanda diri.
Merantau meninggalkan kota yang sudah sangat nyaman dan juga lingkungan yang sudah tidak asing lagi untuk dilalui, kini harus memaksa diri pergi untuk merasakan bagaimana kehidupan kejam diluar sana. “pikirku saat itu”.
Makassar adalah tempat dimana pendidikan kuliahku dimulai, kota asing yang amat jauh berbeda dari kotaku dan tantangan lingkungan yang amat keras dari kehidupan lingkunganku.
Belajar dari kisah saudara-saudaraku untuk menganalisis keadaan, berbagai nasehat telah kudengarkan dan berusaha untuk menjadi tameng pelindung diri untuk menyadarkan diri.
Tidak mudah menjalani semua itu, apalagi jauh dari keluarga yang kusayangi.
Aku mendaftar di sebuah universitas swasta berhubung kisah pilu dimana lulus di universitas negeri dalam kota tapi tak direstui. Ehehehehe..
Kampus beramamater hijau dengan nuansa islaminya yang sangat menarik. Universitas Muslim Indonesia, sebuah universitas swasta yang cukup dikenal di kota Makassar, yang dikenal dengan anarkisnya saat demo apalagi kampus itu memiliki sejarah pilu sebelumnya yang mereka sebut dengan “Hari Amarah”. Kini kampus ini sudah memiliki aturan ketat bagi mahasiswa yang berdemo dengan cara anarkis-anarkis seperti berlakunya sistem de’o. Semoga tetap sukses kedepannya.. Aamiin..
SAAT MENDAFTAR PERKULIAHAN
Ketika mendaftar, melihat dan memilih jurusan. Aku setuju untuk mendaftarkan diri dijurusan Hukum (ilmu hukum). Bertujuan menjadi notaris kedepannya, namun sayangnya sekarang malah jadi penulis blog bebas. Hohoho..
Berhubung baru pertama kali mendaftar jadi masih bingung apa yang harus dipersiapkan. Ditemani dengan kakak pertama,Kami langsung datang ketempat loket pendaftaran (belum ada pendaftaran online waktu itu) tahun 2013.
Suasana disana sangat ramai bahkan hampir berdesak-desakan, kata kakak kampus ini mengalahkan mereka saat lompa peradilan (kampus kakak UNHAS). Jadi, bagus juga untukmu walau ini kampus swasta.
Sambil mengisi formulir pendaftaran dan kakak bertanya “sudah lengkap semua berkasmu?”, aku bingung, sambil bertanya balik “berkas apa?”, dia heran dan bertanya balik “fotomu, foto copy ijasah dan lain-lain?”
Sepintas aku pura-pura bodoh, karena lupa membawa foto sengaja ku simpan rapi dilemari dirumah. Sepintas lagi dengan suara yang agak nyaring kakak menasehatiku:
“kamu ini bagaimana, datang disini bukan mau liburan tapi mau kuliah, masa berkas-berkasmu tidak diperhatikan, lupa foto lagi. Jadi untuk siapa itu foto kamu simpan dirumah ?”
Respon yang kuberikan sambil tertunduk malu karena orang-orang disekeliling kami menoleh dan ikut mendengarkan apa yang kakakku tadi katakan. Hanya bisa diam tanpa kata, diam tapi hati ini mengoceh ini itu juga. Heehehhee
Sekilas tentang pengalamanku dalam memulai pendaftaran perkuliahan. Kita lanjut di cerita selanjutnya.
Jadi, untuk kalian jangan lupa cari informasi tentang berkas-berkas apa saja yang dibutuhkan. Ohiya, sekarang zaman serba online so bisa lebih mudah ya..
TES DAN WAWANCARA
Siapa bilang tes itu mudah? Apa yang paling dikhawatirkan ketika kamu mendaftar ? yaaah, hanya ada kekhawatiran, meski sudah belajar tentang apa-apa yang kemungkinan akan masuk dalam ujian kali ini.
Berdoa, belajar, pasrah. Sebelum mengikuti tes untuk masuk ke dunia perkuliahan, aku dan kakak meninjau lokasi terlebih dahulu, mencari ruangan agar tidak bingung lagi esok harinya.
Waktu tes tiba, soal-soal yang masuk berbagai macam bentuk, ada matematika, PKN, Agama, dan beberapa lagi. Aku menjawab semua soal tanpa ada yang dikosongkan. Berdoa sebelum memulai dan sesudah memulai tes itu yang saya lakukan. Entah, lulus tidaknya setidaknya aku sudah mencoba menjawab sebisanya. Hasilnya ku serahkan kepada Takdir Tuhan saja.
Alhamdulillah lulus, tepat dijurusan pertama yang kupilih yaitu, Hukum (ilmu hukum). Tiba saatnya mengikuti tes selanjutnya yaitu wawancara.
Tes kali ini terbilang menegangkan karena langsung berhadapan dengan dosen-dosen yang ada dikampus itu. Pertanyaan yang diberi kepadaku ternyata tidak serumit apa yang ada dalam pikiranku, mereka hanya bertanya, “apakah kamu bisa mengaji?” sontak saja saya menjawab “ ya pak, saya bisa “.
Bapak itu kemudian mulai menyodorkan Al-Qur’an kepadaku dan menyuruhku membukanya dan baca. Hanya itu tes yang diberikan, entah kenapa yang lain ditanya ini itu, dan saya hanya tes ngaji. Ehhehhehe .. mungkin wajahku terlihat tegang kali itu.
Terima kasih kepada Tuhanku yang telah memudahkan jalan tes dan wawancaraku, terima kasih juga kakakku untuk setiap motivasi (nasehat ) untuk diri ini, dan terima kasih juga untuk Ibu kos yang sudah membantu.
PERKULIAHAN DIMULAI
Jika ingin kuliah kita baik-baik saja maka ikuti dan pahami prosedur administrasi serta prosedur lainnya. Sebab memasuki dunia perkuliahan harus mengetahui bagaimana bagian-bagian akademisi bertugas.
Kini Awal perkuliahanpun dimulai dan serangkaian prosedur harus diikuti, seperti wajib mengikuti kuliah umum sebagai pembukaan, mengunjungi perpustakaan dan juga 3 hari mengikuti pesantren di padang lampe.
Bertemu dengan orang-orang baru, sempat merasa minder berhubung mereka pada memiliki paras yang cantik-cantik. Sedangkan aku si kumel. Hihihihi
Entah apa yang terjadi padaku saat itu, duduk diam tanpa bercengkrama. Maklum, masih melihat susasana soalnya. Tapi, setelah diam beberapa saat untuk mengamati, ada momen dimana berpikir seperti ini “ Nis, kamu harus mencari teman”. Disaat itulah pertama kali dalam hidup memulai percakapan, sok-sok berkenalan pada orang-orang asing didalam lingkup fakultas yang ku masuki itu.
“Dapat teman, hooreeeee”. Tentu lega perasaan ini karena berhasil mengakrabkan diri dan memperkenalkan diri kepada teman baru.
Hari demi hari berlalu, kelas kami semua diisi dengan wanita tak ada lelaki, sebab sudah begitulah prosedurnya. Nanti, sekitar semester 3 barulah kami bisa bebas memilih kelas dimana percampuran lelaki dan wanita.
Awal masuk pelajaran perkuliahan, banyak tawaran study-study club yang silih berganti memperkenalkan club mereka. Entah, aku tiba-tiba tertarik, untuk mengikutinya. Tapi sebelum memutuskan untuk mengikuti organisasi, aku meminta saran kepada kakak pertamaku tentang itu. Katanya “ boleh, asalkan study club itu bisa membuatmu lebih aktif dan juga ada manfaat untukmu”. Ku jawab, “baiklah, aku akan mencoba dan melihat bagaimana itu organisasi dilingkungan perkuliahan.
AKTIF ORGANISASI
Tidak mudah memutuskan untuk menjalani perkuliahan sekaligus mengikatkan diri pada sebuah organisasi, apalagi kita dituntut berperan aktif dalam setiap kegiatan yang direncanakan. Baru saja masuk, saling memperkenalkan diri , dan akhirnya pengalaman hidup lagi dimulai.
Kegiatan pertama mensosialisasikan tentang aturan hukum dalam berlalu lintas, aku ditunjuk secara tiba-tiba menjadi moderator , karena tak ada satupun yang mau menjadi moderator. Binung e maksudnya binggung dan juga kesal, sebab aku tipe yang tidak menyukai melakukan sesuatu dengan tiba-tiba, apalabgi berkaitan dengan orang banyak alias berbicara didepan umum.
Tegang, gugup, dengan konsep seadanya, meski tak sebagus moderator seperti di tipi-tipi. Namun, lega juga perasaan ini bisa melewati dan melakukannya. Sungguh pengalaman dag dig dug yang sangat menyebalkan dan juga mengasyikkan untuk menantang diri lebih berani berbaur dengan banyak orang-orang asing.
PROSES PERKULIAHAN
Menjalani proses perkuliahan dengan mengikuti apa yang menjadi tanggungjawab. Semua yang dilakukan harus melalui proses akademik terlebih dahulu, yaah karena sudah begitulah aturannya.
Sempat bingung menjalani semua itu, kadang berpikir bagaimana caranya menyelesaikan perkuliahan ini, apalagi banyak yang sudah ku dengar bahwa :
“perkuliahan tidak mudah, apalagi untuk menyelesaikan Skripsi”.
“dosen ini, begini, jadi kamu harus bersikap begini”
“awas, jangan sampai nilai kuliah C atau E”
“harus memenuhi SKS untuk bisa belanja kuliah disemester berikutnya”
Sungguh hal-hal rumit bermula sejak aku mendaftarkan diri menjadi seorang mahasiswa. Baru juga jadi MABA, eee sudah berpikir ini itu, bagaimana proses pengurusan di akademik, kadang bingung juga. Tapi, entah ketika dijalani ternyata bisa juga.
Intinya jalani saja, jalani dulu, jalani sampai selesai.
BACA JUGA :
MEMUTUSKAN MENGAMBIL JURUSAN LAIN LAGI
Bukan pindah jurusan, hanya mendaftarkan diri lagi menjadi MABA baru di fakultas lain. Dikampus UMI, ternyata memiliki program perkuliahan double degree, dimana kamu yang Mahasiswa semester 3 bisa mengambil jurusan D3 Bahasa Asing di fakultas Sastra.
Pertama kali tau ini dari bacaan di mading kampus, maklum aku suka membaca sebelum masuk kedalam kelas. Ku dapati, dan ku ajak beberapa teman bersamaku. Alhasil, mereka juga mau mendaftar dan kami mendaftarkan diri dan mengikuti tes masuk semua bersama- sama.
Kini kehidupan perkuliahan baru lagi dimulai, sama saja dengan jurusan pertamaku. Namun, ada yang berbeda lingkungannya dan pertemanannya terasa lebih menyenangkan berhubung semua yang mendaftar adalah mahasiswa dari berbagai jurusan lain yang ada didalam kampus dan juga ada yang dari luar kampus.
Dunia pendidikan yang menyengkan untuk dijalani, dilalui, dikenang, diceritakan dan diakhiri.
Bukan tentang setinggi apa kamu menggapai , tapi setinggi apa kamu bermimpi kemudian mewujudkannya . itulah keberhasilan , tak ada patokan . namun , ketika kau dapat mewujudkan satu mimpi maka teruslah bermimpi lagi tanpa henti.
Sumber gambar : pinterest
Wallahu a'lam..
KISAH PRIBADI TENTANG DUNIA PERKULIAHAN
Reviewed by Annisa Wally
on
21:48
Rating:
Terimakasih ceritanya, aku akan berusaha lagi belajar Materi UTBK dengan baik.
ReplyDelete