KETIKA HIDUP TIDAK ADA BAIK-BAIKNYA, COBA AMALKAN INI.


Hidup Anda Tidak Ada Baik Baiknya ?

Kebahagiaan dalam kehidupan tentunya menjadi idaman semua orang termasuk umat Islam. Hidup yang bahagia pun menjadi salah satu tujuan hidup terbesar setiap manusia. Mereka berlomba-lomba mencapai kebahagiaan melalui harta kekayaan, pencapaian karir, ataupun melalui keluarga.

Namun sayangnya, tak banyak orang yang menyadari bahwa kebahagiaan sebenarnya berasal dari hati. Hatilah yang dapat menentukan bahagia atau tidaknya seseorang. Namun hati seperti apakah yang dapat membuat pemiliknya bahagia?

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal daging itu jelek, maka akan jeleklah semuanya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari & Muslim)

Semua manusia tentunya ingin memiliki kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Tapi ternyata tidak semua bisa mendapatkannya. Rasulullah bersabda :

“Sungguh mengherankan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya segala urusannya baginya memberikan kebaikan hal ini tidak dimiliki oleh seorangpun melainkan oleh seorang mukmin. Bila mendapatkan harta atau kesuksesan selalu bersyukur maka jadilah itu kebaikan baginya dan bila mendapatkan kesengsaraan dia selalu bersabar dan itupun menjadikan kebaikan baginya.” (H.R. Abu Yahya).

Berbagai tujuan dan rintangan dalam kehidupan terkadang membuat kehidupan di dunia terasa sangat buruk dan menyiksa. Lalu bagaimana cara mendapatkan hidup yang bahagia dalam Islam?

Berikut adalah beberapa tips hidup bahagia menurut Islam:

1. Selalu bersyukur

 Kehidupan di dunia akan jauh terasa lebih bahagia jika kita banyak bersyukur. Sebagaimana firman Allah:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: ” Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.(Q.S. Ibrahim: 7)

2. Selalu melihat ke bawah


Rasulullah SAW bersabda: “Lihatlah orang yang ada di bawahmu dan jangan melihat orang yangada di atasmu, sebab itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah. “(Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

3. Sering bersedekah

Dengan bersedekah, maka hidup kita akan jauh lebih berkah dan lapang. Sebagaimana janji Allah SWT:

نْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”.(Q.S. Al Baqarah: 245)

4. Rutin Berdzikir


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

“..... dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan....” (QS. Muhammad: 19)

Allah memerintahkan kepada hamba Nya untuk senantiasa meminta ampun, Bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga meminta ampun untuk orang lain.

Keutamaan meminta istighfar untuk kaum mukminan ini ditunjukkan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

مَنِ اسْتَغْفَرَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كَتَبَ اللهُ لَهُ بِكُلِّ مُؤْمِنٍ وَمُؤْمِنَةٍ حَسَنَةً

Siapa yang beritighfar (memintakan ampunan) untuk orang-orang beriman laki-laki dan perempuan maka Allah mencatat kebaikan untuknya sebanyak kaum muminin dan mukminat.”
(HR. al-Thabrani )

'Hadiah' meminta ampun untuk kaum muslim sungguh luar biasa, Allah mencatat kebaikan sebanyak kaum muslim yang kita mintakan ampun, kalau kita minta ampun untuk seluruh kaum muslim maka paling tidak kita dicatat mendapat 1 milyar kebaikan, karena jumlah muslim saat ini kurang lebih 1 milyar.

Apa doa minta ampun untuk kaum muslim ?

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
  
“(Doa Nabi Ibrahim): Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)".” (QS. Ibrahim: 41)

5. Jangan lihat masa lalu

Waktu adalah makhluk Allah yang paling cepat. Sedetik lalu dia pergi, tidak akan pernah lagi kita bertemu dengannya.

Menggunakan wahana apapun, kita tidak akan pernah mampu mengejarnya.

Karenanya, mengejar waktu yang telah berlalu adalah perbuatan sia-sia. Apalagi, mengejarnya ingatan nostalgia, kenangan dan perasaan. Percuma.

Mengingat dulu kita pernah menolong fulan, sekarang dia mendzalimi kita. Hanya akan membuat kita menyesal telah berbuat baik. Akhirnya, muncul rasa tidak ikhlas, riya bahkan dendam.

Mengenang dulu betapa manisnya pacaran. Kok setelah nikah, gak enak kayak dulu. Hanya akan menjebak kita pada dosa dan melunturkan manisnya iman. Apalagi kalau pacarnya yang dulu, nikah sama orang lain.

Membayangkan enaknya dulu jadi anak orang kaya, dulu penghasilan bersih 10jt perhari. Hanya akan menghapus iman kepada takdir.

6. Berbaik sangka pada Allah

 Ada satu tips mujarab kalau mau hidup bahagia, berpikir positif bahwa kita berada dijalan yang benar karena Allah selalu memberikan kebaikan.

Misalnya kita terjebak macet. You tau lah, panas dan membosankan. Kalau kita berpikir macet itu menyita waktu, pasti yang ada hanya kesal.

Coba husnudzon, Allah memberikan kita kebaikan. Bisa jadi kita gak kena macet, tapi gak selamanya jalan lancar cepat mengantarkan kita ke rumah. Bisa jadi bablas ke rumah sakit.

Tidak selamanya lamaran ditolak itu buruk. Bisa jadi Allah sedang siapkan pengganti yang lebih baik secara fisik dan akhlak.

Dengan begini, semua yang kita hadapi akan terasa ringan karena bagaimanapun jalan ceritanya, akan selalu happy ending.

Bahkan jika harus mati pun, kita tetap dianjurkan husnudzon kepada Allah. Dalam beberapa hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Daud, Rasulullah bersabda:

لَا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللَّهِ
Janganlah seorang pun di antara kalian yang mati kecuali dalam keadaan berhusnudzon kepada Allah.

7. Qonaah

Kalau kita perhatikan, perasaan tidak bahagia bisa disebabkan 2 faktor. Pertama, eksternal. Contohnya; penyakit, kecelakaan, cinta ditolak dsb. Kedua, internal.

Pada dasarnya, faktor eksternal hanyalah pemicu. Terkadang, tidak ada faktor eksternal pun, internal bermasalah sendiri.

Faktor itu adalah hati. Dia qonaah atau tidak.

Sekalipun tidak punya isteri, tidak punya tangan dan kaki, tunanetra, tapi kalau hati qonaah, semua itu bukan masalah.

Qonaah adalah ridho terhadap segala yang telah Allah berikan.

Tanpa qonaah; paras menawan, jabatan terpandang dan hartawan tidak mampu menutupi galau dan gelisah.

Cukuplah hadits berikut menggambarkan betapa besarnya qonaah.

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوْتُ يَوْمِهِ ، فَكَأَنَّمَا حِيْزَتْ لَهُ الدُّنْيَا بِحَذَافِيْرِهَا

Siapa diantara kalian yang banung di pagi hari dalam kondisi aman, tubuhnya sehat, dan memiliki makanan untuk hari tersebut. Maka seakan-akan dunia seluruhnya telah diberikan untuknya. (Al-Bukhari dan At-Thirmidz)

Wallahu a'lam bish-shawab

Referensi :

IG: @generasi_kaffah
https://www.openulis.com/hidup-bahagia-menurut-islam/
https://dalamislam.com/info-islami/tips-hidup-bahagia-dalam-islam
https://islami.co/tiga-kunci-mendapatkan-kebahagiaan-hati/

Gambar : Pinterest.com
KETIKA HIDUP TIDAK ADA BAIK-BAIKNYA, COBA AMALKAN INI. KETIKA HIDUP TIDAK ADA BAIK-BAIKNYA, COBA AMALKAN INI. Reviewed by Annisa Wally on 02:07 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.