[Banyak Tidur] : Kebiasaan yang Bisa Bikin Cepat Pikun atau Demensia Lebih Tinggi

Hayoooo siapa nih yang selama puasa tidurnya malah kebanyakan ? ehehehe.. kadang kalau ketiduran ..
Tidur ngak masalah asal jangan berlebihan aja.

Dari laman IG infopsikologi.id menjelaskan bahwa ada sebuah penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Boston mengungkapkan  kebanyakan tidur bisa bikin orang cepet pikun atau demensianya bisa lebih tinggi.

Nah loh, Benarkah ?

Untuk lebih lanjutnya nih, yuuk kita cari tahu penjelasan ini dibeberapa website resmi yang membahas seputar kesehatan.


Pertama, dari laman hellosehat.com menjelaskan bahwa tidur berlebihan meningkatkan resiko demensia berikut penjelasannya  :


Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology baru-baru ini telah membuktikan bahwa tidur berlebihan dapat meningkatkan risiko demensia.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Sudha Seshadri, profesor neurologi di Boston University School of Medicine (BUSM), mengevaluasi data 2.457 laki-laki dan perempuan berusia rata-rata 72 tahun.

Dilakukan dengan cara mengumpulkan waktu tidur para partisipan penelitian setiap malam. Peneliti juga mengikuti perkembangan penyakit Alzheimer dan bentuk demensia lainnya pada partisipan selama 10 tahun.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa partisipan yang tidur lebih dari 9 jam memiliki risiko dua kali lipat untuk mengembangkan demensia pada 10 tahun kemudian, dibandingkan dengan partisipan yang memiliki waktu tidur selama 9 jam atau kurang.

Penelitian tersebut juga membuktikan bahwa partisipan yang tidur lebih dari 9 jam memiliki volume otak yang lebih kecil dibandingkan dengan partisipan yang memiliki waktu tidur selama 6-9 jam. Hal ini karena terjadi penurunan fungsi otak (otak kurang berhasil dalam memproses pikiran dan menyelesaikan tugas), sehingga meningkatkan risiko demensia.

Hasil penelitian ini mungkin bisa membantu memprediksi orang yang berisiko mengalami demensia.


Waktu tidur yang terlalu lama juga dapat menjadi tanda awal seseorang mengembangkan penyakit neurodegenerasi (penyakit yang menyerang sel otak dan sumsum tulang belakang). Upaya mengurangi jumlah waktu tidur rupanya tidak akan menurunkan risiko demensia.

Kedua, dari laman  lifestyle.kompas.com menjelaskan bahwa:

Menurut penelitian terbaru, terlalu banyak tidur justru dapat mempercepat proses hilangnya memori. Kebiasaan ini sekaligus memperbesar faktor risiko terjadinya kepikunan atau demensia.

Riset tersebut dilakukan oleh para ahli dari University Hospital di Madrid and Columbia University, New York. Penelitian dilakukan selama 3 tahun ini melibatkan sekitar 2.700 responden dengan rentang usia 60-70an. Pada penelitian tahap pertama, setiap responden diuji menggunakan mini-mental state examination (MMSE).

Tes ini digunakan untuk melihat fungsi otak. Selama 3 tahun berikutnya, responden menyimpan detail catatan tentang pola tidurnya. Dalam riset ini, sekitar 49 persen responden tidur dengan jam yang normal, yaitu 6-8 jam saat malam hari. Sebanyak 40 persen responden tidur dalam periode yang lama, yaitu lebih dari 9 jam saat malam hari. Sisanya tidur dalam durasi singkat yaitu 5 jam atau kurang saat malam hari.

Pada akhir penelitian, ketiga golongan ini kembali melakukan tes MMSE. Hasilnya, ketiga kelompok memperoleh nilai MMSE yang lebih rendah dibanding 3 tahun lalu. Namun penurunan fungsi otak paling tinggi diderita responden yang tidur dalam waktu lebih lama, yaitu 9 jam lebih saat malam hari.

Penurunan ini sekitar 2 kali lebih besar dibanding yang tidur 6-8 jam saat malam hari. Perbedaan ini, menurut peneliti, sangat signifikan. Responden yang tidur dalam periode lebih lama mengalami penurunan fungsi otak lebih cepat.

"Riset ini membuktikan adanya hubungan antara durasi tidur dan kemampuan kognitif seseorang. Namun riset lanjutan masih diperlukan untuk melihat, apakah durasi tidur menjadi sebab atau akibat penurunan fungsi kognitif," kata Dr. Doug Brown dari Alzheimer's Society.

Ketiga, dari laman viva.co.id memaparkan bahwa:

Lewat studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Neurology. Diungkapkan bahwa merek yang konsisten tidur dalam waktu lebih dari 9 jam, memiliki volume otak lebih kecil akibat penurunan fungsi otak, sehingga memicu munculnya demensia.

Pada penelitian yang sama juga dikatakan bahwa durasi tidur juga memiliki keterkaitan dengan terjadinya penyakit neurodegenerasi yaitu penyakit yang menyerang sel otak dan sumsum tulang belakang yang mematikan sel.

Seperti dilansir dari laman Medical Daily, yang mengejutkan dari penelitian ini adalah faktor penyebab yang cukup berperan adalah usia dan derajat pendidikan seseorang.

Kelompok usia lanjut, yang rutin tidur malam lebih dari sembilan jam, berisiko mengidap demensia dua kali lipat. Kemudian, pada kelompok yang tidak menjalani pendidikan tingkat atas dan tidur dalam waktu di atas sembilan jam secara rutin, berisiko demensia enam kali lebih banyak.

"Studì ini mengobservasi kaitan antara durasi tidur pada kelompok usia tertentu dan riwayat pendidikan yang rendah," tulis peneliti.

Kaitan antara durasi tidur yang lama dengan perkembangan demensia, diyakini berasal dari reaksi tubuh yang mencoba menghilangkan amiloid (zat protein) pada otak, sebagai proses sistem tubuh menangani kelebihan tidur itu. Studi ini dapat membantu dokter untuk mendiagnosa penyakit neurodegeneratif sebelum bertambah buruk.

WHO mencatat sebanyak 47,5 juta orang mengidap demensia dan terdapat 7,7 juta kasus barunya setiap tahun. Penyakit alzheimer menjadi jenis demensia yang paling sering terjadi, yang berkontribusi sebanyak 60-70 persen kasus.

Nah, gimana nih setelah baca penjelasan dari ketiga artikel dari laman website yang berbeda diatas?

Intinya gini, dari ketiga  website diatas menjelaskan penyebab seseorang menjadi pikun atau menderita demensi. Tidur yang berlebihan adalah salah satu pemicunya.

So, masih mau lanjutin kebiasaan buruk ini ? ehehhehe, itumah terserah kalian aja yah..

Semoga pembahasan kali ini bermanfaat, yuk sama-sama mulai sekarang belajar menghilangkan kebiasaan itu, dan jangan lupa yah tuk mengkonsumsi makanan bergizi terutama makanan yang bisa membantumu menjaga daya ingat.

Wallahu a'lam..

Referensi :

https://lifestyle.kompas.com/read/2013/10/09/0958321/Banyak.Tidur.Bikin.Cepat.Pikun
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/tidur-berlebihan-berisiko-demensia/
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/tidur-lama-risiko-demensia/
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/888918-tidur-terlalu-lama-picu-demensia

Gambar : Pinterest
https://id.pinterest.com/pin/602567625130245535/
https://id.pinterest.com/pin/604889793672199725/
https://id.pinterest.com/pin/71283606585589160/
https://id.pinterest.com/pin/18225573465340324/
https://id.pinterest.com/pin/802766702315182871/


[Banyak Tidur] : Kebiasaan yang Bisa Bikin Cepat Pikun atau Demensia Lebih Tinggi [Banyak Tidur] : Kebiasaan yang Bisa Bikin Cepat Pikun atau Demensia Lebih Tinggi Reviewed by Annisa Wally on 19:56 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.