[Rapid Test] : Bukan Pemeriksaan untuk Mendiagnosa Infeksi Virus Corona atau COVID-19, Hanya Sebagai Pemeriksaan Penyaring.


Kenali dan Pahami Apa Itu Rapid Test Corona, Bagaimana Prosedur dan Interpretasi Hasil Rapid Test ?

Banyak yang belum kita pahami tentang rapid test, dimana tadi setelah membahas berbagai macam topik rapid test ada terselip pertanyaan dari kakak saya. Apa yang diuji dalam rapid test?

Sebab, saya memberi tahu bahwa disalah satu media menjelaskan hasil rapid test kambing, domba, mangga, pisang, dan oli mobil hasilnya positif.


Untuk menjawab pertanyaa kakak saya, maka mari kita coba mencari lebih detail tentang rapid test ini .

Apa Itu Rapid Test untuk Corona ?


Rapid test ini dilakukan untuk mengetahui kondisi seseorang dan ini juga salah satu cara untuk menekan penyebaran virus corona.

Dilansir dari laman resmi alodokter.com Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.

Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Namun perlu kita ketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu.

Jadi, rapid test di sini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19.

Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus Corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus Corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini.

Lebih lanjut penjelasan ini, masih dalam laman web yang sama, menjelaskan :

Bagaimana Prosedur dan Interpretasi Hasil Rapid Test ?


Prosedur pemeriksaan rapid test dimulai dengan mengambil sampel darah dari ujung jari yang kemudian diteteskan ke alat rapid test. Selanjutnya, cairan untuk menandai antibodi akan diteteskan di tempat yang sama. Hasilnya akan berupa garis yang muncul 10–15 menit setelahnya.

Hasil rapid test positif menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus Corona. Meski begitu, orang yang sudah terinfeksi virus Corona dan memiliki virus ini di dalam tubuhnya bisa saja mendapatkan hasil rapid test yang negatif karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus Corona.

Oleh karena itu jika hasilnya negatif, pemeriksaan rapid test perlu diulang sekali lagi 7–10 hari setelahnya dan  disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari walaupun tidak mengalami gejala sama sekali dan merasa sehat.

Apabila hasil rapid test positif, jangan panik dulu. Antibodi yang terdeteksi pada rapid test bisa saja merupakan antibodi terhadap virus lain atau coronavirus jenis lain, bukan yang menyebabkan COVID-19 atau SARS-CoV-2.

Jadi, perlu dilakukan pengambilan swab untuk tes PCR guna memastikan apakah benar terdapat infeksi SARS-CoV-2. Sebelum melakukan tes PCR atau selama menunggu hasilnya,  maka diharuskan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah selama paling tidak 14 hari.

Selama isolasi, hindari berpergian dan kontak dengan orang lain yang tinggal serumah, sambil menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain dan kenakan masker saat harus berinteraksi dengan orang lain.

Selain itu apa pun hasil rapid test-nya, perlu adanya pemantauan  lanjut mengenai kondisi kesehatan. Bila muncul gejala COVID-19, seperti batuk, demam, suara serak, dan sesak napas, segera hubungi fasilitas layanan kesehatan atau hotline COVID-19 untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Dari penjelasan kita bisa mengambil kesimpulan :

Hasil positif dari rapid test tidak menjadikan seseorang dapat dikatakan menderita COVID-19. Hasil positif harus dikonfirmasi dengan tes PCR yang direkomendasikan WHO untuk memastikan apakah yang terdeteksi betul-betul berkaitan dengan penyakit COVID-19.

Demikian juga ketika hasilnya negatif. Hasil negatif pada pasien yang terinfeksi COVID-19 harus diikuti dengan isolasi dan pemeriksaan ulang rapid test antibodi 7-10 hari kemudian. Jika negatif, baru dianggap virusnya tidak terdeteksi.

Demikianlah penjelasan kali ini, semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan dan dijauhkan dari virus ini. Aamiin

Jalani hidup dengan santai namun harus tetap menjaga kesehatan, konsumsi makanan yang dapat meningkatkan imun tubuh, jaga kebersihan dan tetap jaga jarak yah..

Wallahu a’lam..

Referensi :

https://www.alodokter.com/kenali-apa-itu-rapid-test-untuk-virus-corona

https://corona.jakarta.go.id/storage/infographic/pdf/alur-rapid-test-5e984d526cc15.pdfhttps://corona.jakarta.go.id/storage/infographic/pdf/alur-rapid-test-5e984d526cc15.pdf

https://www.sehatq.com/tindakan-medis/rapid-test-corona

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/26/201700865/soal-rapid-test-di-indonesia-siapa-yang-dites-dan-bagaimana-prosesnya-

https://theconversation.com/memahami-cara-kerja-rapid-test-covid-19-yang-hasilnya-bisa-tidak-akurat-135211

Gambar : 
https://id.pinterest.com/pin/862439397380987740/
https://id.pinterest.com/pin/862439397380987750/
https://id.pinterest.com/pin/695595104936706568/

[Rapid Test] : Bukan Pemeriksaan untuk Mendiagnosa Infeksi Virus Corona atau COVID-19, Hanya Sebagai Pemeriksaan Penyaring. [Rapid Test] : Bukan Pemeriksaan untuk Mendiagnosa Infeksi Virus Corona atau COVID-19, Hanya Sebagai Pemeriksaan Penyaring. Reviewed by Annisa Wally on 22:38 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.