Doa adalah senjata kita sebagai umat Islam. Dalam doalah kita meminta apa yang kita harapkan dan inginkan meskipun kita tahu bahwa apapun yang terjadi adalah takdir Tuhan agar manusia tidak berputus asa dalam menjalani kehidupan di dunia.
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika berdoa, agar doa kita bisa dijabah atau dikabulkan olehNya. Apa sajakah itu ?
Berikut adab yang harus diperhatikan ketika berdoa :
1. Mencari Waktu yang Mustajab
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika berdoa, agar doa kita bisa dijabah atau dikabulkan olehNya. Apa sajakah itu ?
Berikut adab yang harus diperhatikan ketika berdoa :
1. Mencari Waktu yang Mustajab
Dalam berdoa, kita dianjurkan untuk mencari waktu mustajab. Waktu-waktu yang mulia itu seperti :
hari arafah, ramadhan, hari jum’at dan waktu sahur.
“Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar (sahur).” (QS. Adz Dzariyat:18)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta, akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan pasti Aku ampuni’.” (HR. Muslim)
a. Pada waktu tengah malam
b. Di antara adzan dan iqamah
c. Di saat dalam sujud
d. Ketika adzan
e. Ketika sedang berkecamuk peperangan
f. Setelah waktu ‘Ashar pada hari Jum’at
g. Ketika hari ‘Arafah
h. Ketika turun hujan
i. Ketika 10 hari terakhir bulan Ramadhan (Lailatul Qadar).
(Lihat ad-Du’a, karya ‘Abdullah al-Khudhari)
2. Menghadap Kiblat dan Mengangkat Tangan
Sebagaimana diriwayatkan dari Anas bahwa Nabi SAW. mengangkat kedua tangannya, sehingga terlihat warna putih kedua ketiaknya saat berdoa dan tidak memberikan isyarat dengan jari jemarinya.
Selain itu, ada juga hadist dari Jabir radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di Padang Arafah, beliau menghadap kiblat, dan beliau terus berdoa sampai matahari terbenam. (HR. Muslim)
Baca Juga : Kumpulan Doa-doa Agar Si dia Menjadi Jodohmu
3. Mengucapkan pujian kepada Allah terlebih dahulu sebelum berdo’a dan diakhiri dengan mengucapkan shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Hal itu karena engkau memohon kepada Allah suatu pemberian rahmat dan ampunan, maka pertama kali yang harus dilakukan olehmu adalah memberikan sanjungan dan pengagungan sesuai dengan kedudukan Allah Yang Mahasuci.
Dari Fadhalah bin ‘Ubad Radhiyallahu anhu, ia berkata:
“Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan duduk-duduk, masuklah seorang laki-laki. Orang itu kemudian melaksanakan shalat dan berdo’a:
‘Ya Allah, ampunilah (dosaku) dan berikanlah rahmat-Mu kepadaku.’ Maka, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‘Engkau telah tergesa-gesa, wahai orang yang tengah berdo’a. Apabila engkau telah selesai melaksanakan shalat lalu engkau duduk berdo’a, maka (terlebih dahulu) pujilah Allah dengan puji-pujian yang layak bagi-Nya dan bershalawatlah kepadaku, kemudian berdo’alah.’ Kemudian datang orang lain, setelah melakukan shalat dia berdo’a dengan terlebih dahulu mengucapkan puji-pujian dan bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, ‘Wahai orang yang tengah berdo’a, berdo’alah kepada Allah niscaya Allah akan mengabulkan do’amu.’”
4. Dengan Suara Lirih dan Tidak Dikeraskan
“Janganlah kalian mengeraskan doa kalian dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” (QS. Al-Isra: 110)
Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji Nabi Zakariya ‘alaihis salam, yang berdoa dengan penuh khusyu’ dan suara lirih.
“(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria,
yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.” (QS. Maryam: 2–3)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman,
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55)
Dari Abu Musa radhiallahu’anhu bahwa suatu ketika para sahabat pernah berdzikir dengan teriak-teriak. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,
“Wahai manusia, kasihanilah diri kalian. Sesungguhnya kalian tidak menyeru Dzat yang tuli dan tidak ada, sesungguhnya Allah bersama kalian, Dia Maha mendengar lagi Maha dekat.” (HR. Bukhari)
5. Bersungguh-sungguh dalam berdo’a
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, bahwasanya ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Apabila salah seorang di antara kalian berdo’a maka hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam permohonannya kepada Allah dan janganlah ia berkata :
“ Ya Allah, apabila Engkau sudi, maka kabulkanlah do’aku ini,’ karena sesungguhnya tidak ada yang memaksa Allah.”
Maksud dari bersungguh-sungguh dalam berdo’a adalah terus-menerus dalam meminta dan memohon kepada Allah dengan mendesak.
6. Orang yang berdo’a hendaknya memulai dengan mendo’akan diri sendiri (jika hendak mendo’akan orang lain)
“…Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami...” [Al-Hasyr/59: 10]
Firman-Nya yang lain:
“Musa berdo’a: ‘Ya Rabbku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau…’” [Al-A’raaf/7: 151]
Firman-Nya yang lain:
“Ya Rabb-ku, berikanlah ampun kepadaku dan kedua ayah ibuku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari Kiamat).” [Ibrahim/14: 41]
Dari Ibnu ‘Abbas dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata :
“Apabila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ingat kepada seseorang, maka beliau mendo’akannya dan sebelumnya beliau mendahulukan berdo’a untuk dirinya sendiri.”
Namun, hal tersebut bukan merupakan kebiasaan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan terkadang memang benar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendo’akan orang lain tanpa mendo’akan dirinya sendiri sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kisah Hajar:
“Semoga Allah memberikan rahmat kepada Ibu Nabi Isma’il, seandainya beliau membiarkan air Zamzam (mengalir bebas) niscaya ia menjadi mata air yang terus mengalir.”
Demikianlah adab berdoa dalam Islam. Mari sama-sama memperhatikan adab kita atau cara kita ketika berdoa. Semoga dengan bertambahnya pemahaman kita tentang adab-adab berdoa bisa menjadi sebab cepat terkabulnya doa-doa kita. Aamiin
Baca Juga : Tata Cara Melaksanakan Shalat Istikharah
Wallahu a’lam..
Referensi (Selasa, 24 Maret 2020) :
https://konsultasisyariah.com/9561-13-ada-dalam-berdoa.html
https://almanhaj.or.id/4003-adab-adab-dalam-berdoa.html
https://www.gomuslim.co.id/read/muslim_lifestyle/2019/03/03/10856/-p-catat-ini-10-adab-berdoa-p-.html
Sumber Gambar : pinterest
PENTING UNTUK DIKETAHUI ADAB-ADAB BERDOA DALAM ISLAM
Reviewed by Annisa Wally
on
15:31
Rating:
No comments: